Jumat, 22 November 2013

MENULIS ADALAH SEBUAH KEBIASAAN, BUKAN KEMAMPUAN


Ditulis Oleh : Mohammad Toyib

Kedudukan informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan primer. 3 dari 5 orang yang di survey secara acak mengakui bahwa mereka akan melihat ponsel saat baru bangun tidur untuk mengecek ada tidaknya informasi berupa SMS atau sosial media. Ini memperkuat pernyataan bahwa kebutuhan akan informasi sudah setara dengan kebutuhan primer. Informasi sudah bagaikan lilin di tengah kegelapan malam. Saat kita tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah, media dan informasi menjadi jawaban atas itu semua. Informasi seakan memiliki power tersendiri di depan masyarakat.



Sebagai mahasiswa sudah sepantasnya kita menjadi subjek dari pergerakan media. Tidak terpatok pada informasi berat seperti koran atau jurnal, mulai dari hal kecil seperti cerpen atau opini dan berita ringan di buletin. Menulis adalah sebuah kebiasaan, bukan kemampuan. Menulis bukan dibentuk melalui latihan. Jika kita terbiasa menulis maka hasil tulisan kita akan semakin bagus. Sudah sepantasnya kita sebagai mahasiswa yang memulai sesuatu yang fresh.

Jika kita sedikit flashback ke belakang, kita akan menemukan peran sejati mahasiswa dalam pergerakan media. Sejak dulu, mahasiswa sudah memulai debut tulis menulis. Bahkan jauh sebelum kemerdekaan, generasi muda saat itu sudah membuat majalah pendidikan. Pada saat kepemimpinan Pak Soekarno, media pers belum begitu terlihat. Karena media pers, Pak Soekarno turun takhta, dan karena media pers pula Pak Soeharto naik. Diawal kepemimpinan Pak Soeharto, beliau tidak mempermasalahkan media pers yang ada, hingga akhirnya ia tersadar bahwa media pers yang saat itu dipegang oleh kaum muda mulai mengisi kolomnya dengan kritik kritik mematikan untuk Pak Soeharto. Dan akhirnya, beberapa media sempat di berendel akibat kejadian tersebut. Tetapi, mahasiswa tetap saja menyalurkan tulisan tulisan lainnya. Dan sekali lagi, akibat media pers, Pak Soeharto turun dan akibat media pers pula Pak Soeharto turun. Hal ini makin meyakinkan kita bahwa informasi hampir setara dengan badan pemerintahan, dan semua itu berkat mereka, mahasiswa mahasiswi pelopor tulis menulis bangsa Indonesia. Sudahkah kita tersadar akan hal tersebut? Sudahkah kita sebagai mahasiswa memulai pergerakan? Sudahkah? Hanya jiwa mahasiswa sejati yang dapat menjawabnya.

Hari ini Anda adalah orang yang sama di lima tahun mendatang, kecuali dua hal : orang-orang di sekeliling anda dan buku-buku yang anda baca.(Charles Jones)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar